Jangan Remehkan Jokowi! Bagaimanapun, Beliau Adalah Presiden Kita

Setelah perhelatan Pilpres April 2019 yang lalu telah usai yang membuat Pak Jokowi sebagai incumbment didampingi K. H. Ma'ruf Amin sebagai wakilnya terpilih sebagai pasangan Presiden dan Wakil Presiden sah Indonesia tahun 2019-2024, tampaknya jagat pengguna media sosial masih saja menumpahkan ketidaksukaannya terutama kepada Bapak Presiden Jowoki itu sendiri.

Berkali-kali saya menggunakan Facebook, ada saja pengguna yang berkomentar tak mengenakkan kepada presidennya sendiri yang notabene adalah simbol penting negara itu sendiri. Kalau dipikir, mungkin sebelumnya mereka bukanlah pemilih pak Jokowi. Dan sepertinya adalah penggemar rival bapak Presiden yaitu pasangan Pak Prabowo dan Pak Sandiaga Uno.

Namun apapun pilihannya, kedua pihak yang saling berkompetisi sebelumnya itu tidaklah mengajarkan untuk menebarkan kebencian. Bahkan, bukan hal yang baru lagi bahwa baik pihak yang kalah maupun menang, keduanya menerima dengan baik hasil keputusan akhir yang telah ditetapkan secara resmi oleh KPU tersebut.

Sayangnya, beberapa orang diantara kita seolah belum bisa move on dan legowo untuk mendukung Presiden Joko Widodo. Disisi lain, Pak Jokowi adalah orang nomor 1 di negara kita sendiri. Mendukung pak Jokowi setelah kemenangannya berarti mendukung Indonesia secara keseluruhan. Yang berarti bahwa dengan mempublikasikan ujaran yang tak mengenal sopan santun, berarti juga tidak menghargai Indonesia itu sendiri.

Kenapa kita harus mendukung pak jokowi

Jujur, saya bukanlah pendukung Pak Jokowi. Namun setelah pengumuman Pilpres berakhir, mau tidak mau, baik itu saya maupun seluruh warga negara Indonesia lainnya wajib tunduk dan patuh kepada pemimpin tertinggi saat ini.

Bahkan kalau bisa, setiap program kerja yang ada harus didukung dengan berbagai cara yang baik karena keberhasilan Pak Jokowi adalah keberhasilan kita semua sebagai warga negara dengan berbagai latar belakang yang berbeda.

Baca: Selain Menjadi PNS, Bukankah Masih Banyak Pekerjaan Lainnya?

Sudah-sudahlah kita mempublikasikan energi yang negatif di depan publik. Apalagi kita hanya sebagai warga negara akar rumput dimana terkadang, siapapun yang menang, tidak banyak keajaiban yang kita rasakan dalam hidup.

Cukup kita akhiri semuanya dengan baik dan lanjutkan pekerjaan kita masing-masing untuk lebih produktif lagi dalam bekerja dan berkreatifitas. Dan, bukannya malah mencaci-maki negara kita sendiri.

Cara mendukung Pak Jokowi bisa beragam. Bahkan kritikan yang membangun sudah merupakan hal yang wajar terjadi. Hanya saja, kita juga harus bisa membedakan mana yang kritik dan mana sisi emosional kita yang tidak perlu dikeluarkan dan ditujukan pada pemimpin tertinggi suatu negara.

Dan kritikan pun ada tata kramanya. Jangan malah seolah-olah menganggap bahwa kemenangan Pak Jokowi adalah sebuah kesalahan. Karena jika memang harus seperti itu, maka kita sebagai warga negara, entah mendukung pak Jokowi dari awal atau tidak, bertanggung jawab atas kesalahan tersebut. Dosakah Jokowi ketika memenangi kompetisi Pilpress? TIDAK.

Namun, tidak menghargai keputusan tersebut menurut saya adalah kesalahan tersendiri.

Pilpres yang menyedot banyak tenaga dan energi kita semua telah usai. Daripada menambah beban hidup yang seharusnya bisa kita hindari, kenapa tidak melihat, menilai dan mendukung kebaikan dalam berbagai program Pak Jokowi yang bisa kita temukan terlebih dahulu? Karena saya yakin, tidak semua yang dilakukan Pak Jokowi itu salah. Sama seperti kita, beliau juga adalah manusia biasa. Yang memiliki sifat khilaf, namun juga dikaruniai berbagai kebaikan yang Tuhan berikan.

Mari sama-sama bergandengan tangan dan menyongsong kehidupan Indonesia yang lebih baik dan produktif untuk menyiapkan kehidupan yang tentu harus lebih baik lagi bagi kita dan generasi kita yang akan datang. Jadilah teladan yang baik dan jangan terjerumus pada contoh yang sebaliknya.

Comments